Selasa, 10 Juli 2018

4G (LTE)

Hasil gambar untuk 4G (LTE)

Perkembangan Generasi Jaringan Telekomunikasi
  1. Generasi Pertama (1G)
Hasil gambar untuk Generasi Pertama (1G)
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access(FDMA).
2. Generasi Ke Dua (2G)
Hasil gambar untuk Generasi KEDUA (2G)
Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan  kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya.
   2,5 G
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan cheap air max 90 online, khususnya untuk  aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G diimplementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA 2000 1x.
3.  Generasi Ke Tiga (3G)
Hasil gambar untuk Generasi Ke Tiga (3G)
ITU (Intenational Telecomunication Union) mendefisikan 3G (Third Generation) sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut :
  • Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam.
  • Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki.
  • Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner).

     3,5G

Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G real jordans for cheap online, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini adalah:
  • High Speed Downlink Packet Access (HSDPA)
  • Wireless Broadband (WiBro)

4.  Generasi Ke Empat (4G)

Hasil gambar untuk Generasi Ke Empat (4G)

Teknologi 4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris “Fourth Generation Technology”. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon seluler. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah ’3G and beyond’. Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Teknologi 4G yang 500 kali lebih cepat daripada CDMA2000 dapat memberikan kecepatan akses hingga 1 Gbps jika berada di rumah atau 100 Mbps ketika berpergian. Dengan kecepatan layanan super tersebut dapat dipastikan pengguna dengan mudah mendowload film dengan kualitas HD dalam waktu yang singkat. Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif di mana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya.

Teknologi Generasi 4G
  1. Long Term Evolution (LTE)
LTE dibangun dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi, penigkatan layanan, pemanfaatan spectrum lain dan integrasi yang lebih baik. Hasil LTE ini adalah berupa evolusi release 8 dari UMTS standard termasuk modifikasi dari sistem UMTS. LTE ini menjadi evolusi lanjutan dari 3G dan akan dikenal sebagai 4G yang nanti akan jauh lebih efisien dan simpel. LTE mampu melakukan Downloaddan Upload dari telelpon selular dengan kecepatan ratusan Mbps 993 new balance. LTE dipersiapkan untuk format jaringan selular masa depan. Kekuatannya jauh melebihi yang sudah ada baik 3G HSDPA maupun HSUPA  karena mampu mengalirkan data hingga 100Mbps untuk Downlink dan 50Mbps untuk Uplink sehingga dapat mendukung jaringan yang berbasis IP.
  1. Ultra Mobile Broadband (UMB)
UMB adalah nama lain untuk CDMA 2000 1x  EV-DO revisi C yang dapat mendukung kecepatan data hingga 280Mbps pada kondisi puncak sehingga  dapat dikategorikan kedalam generasi 4G. UMB didesain untuk dapat  melayani layanan IP Based Voice(VOIP), Multimedia, Broadband,  Entertainmnent dan jasa elektronik komersial juga mendukung penuh  jaringan jasa wireless pada lingkungan mobile.
UMB mengkombinasikan aspek-asppek terbaik dari CDMA, TMD, LS-OFDM, dan OFDMA kedalam suatu Inteface tunggal menggunakan mekasnisme signaling dan Control optimasi yang lebih tinggi dan maju.
  1. Mobile WiMax II (IEEE 802.16m)
Mobile WiMax disebut juga WiMax revisi E, yang standardnya dibuat oleh  IEEE, menggunakan teknologi OFDM dan teknologi antenna. Mobile WiMax ini nantinya akan menjadi semacam personal broadband atau DSL on the move. Untuk teknologi ini, layanan yang dapat dinikmati adalah Broadband mobile data yang juga non-mobile operator. Beberapa content yang akan meramaikan WiMax kedepannya adalah VoIP, GameAudio/Video Live.

Long Term Evolution (LTE)
3GPP LTE adalah nama yang diberikan untuk standar teknologi komunikasi baru yang dikembangkan oleh 3GPP untuk mengatasi  peningkatan permintaan kebutuhan akan layanan komunikasi, LTE  adalah lanjutan dan evolusi 2G dan 3G sistem dan juga untuk menyediakan  layanan tingkat  kualitas  yang  sama dengan jaringan wired.
The 3rd Generation Partnership Project (3GPP) mulai bekerja pada  evolusi sistem selular 3G pada bulan November, 2004. 3GPP adalah  perjanjian kerja sarana untuk pengembangan sistem komunikasi bergerak  dalam rangka untuk mengatasi kebutuhan telekomunikasi di masa depan  (kecepatan data yang tinggi, efisiensi spektral, dan lain-lain). 3GPP LTE dikembangkan untuk memberikan kecepatan data yang lebih tinggi, latency yang lebih rendah, spektrum yang lebih luas dan teknologi paket  radio yang lebih optimal.
3GPP RAN working group memulai membuat standardisasi LTE/EPC  pada Desember 2004 dengan studi kelayakan terhadap evolusi UTRAN  dan untuk semua EPC IP based. Dibulan Desember 2007 semua spesifikasi fungsional LTE telah diselesaikan. Selain itu, spesifikasi  fungsional EPC telah dapat  menjadi tonggak utama dalam interworking  antara 3GPP dan jaringan CDMA. Di tahun 2008, 3GPP working group terus meneliti untuk menyelesaikan semua protokol dan spesifikasi performance LTE, dan tugas tersebut dapat diselesaikan pada bulan  Desember 2008 dan diakhiri dengan adanya 3GPP release 8.
Long Term Evolution adalah sebuah nama yang diberikan pada sebuah  projek dan Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk memperbaiki standar mobile phone generasi ke-3 (3G) yaitu UMTS  WCDMA. LTE ini merupakan pengembangan dan teknologi  sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan HSPA (3.5G) yang mana LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G). Pada UMTS kecepatan transfer data  maksimum adalah 2 Mbps, pada HSPA kecepatan transfer data mencapai 14 Mbps pada sisi downlink dan 5,6 Mbps pada sisi uplink, pada LTE  ini kemampuan dalam memberikan kecepatan dalam hal transfer data dapat mencapai 100 Mbps pada sisi downlink dan 50 Mbps pada sisi uplink. Selain itu LTE ini mampu mendukung semua aplikasi yang ada baik voice, data, video, maupun IPTV.
LTE diciptakan untuk memperbaiki teknologi sebelumnya. Kemampuan dan keunggulan dari LTE terhadap teknologi sebelumnya selain dari kecepatannya dalam transfer data tetapi juga karena LTE  dapat memberikan coverage dan kapasitas dan layanan yang lebih besar jordans cheap online, mengurangi biaya dalam operasional, mendukung penggunaan multiple-antena, fleksibel dalam penggunaan bandwidth operasinya dan juga  dapat terhubung atau terintegrasi dengan teknologi yang sudah ada.
3GPP (3rd Generation  Partnership  Project) mempunyai suatu  latar belakang selama 10 tahun untuk pengembangan WCDMA karena 3GPP berawal dan tahun 1998. 3GPP release ditunjukkan pada gambar  6, dimulai dan WCDMA release, release 99 dan diikuti release berikutnya.

Arsitektur LTE
Arsitektur LTE
  1. eNodeB
eNodeB merupakan interface dengan UE (User Equipment) yang berfungsi untuk Radio Resource Management (RRM). RRM sendiri berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi pengiriman sinyal yang dibawa oleh radio, mengontrol kelayakan data yang akan melewati eNodeB serta mengatur sceduling.
  1. User Equipment (UE)
UE merupakan perangkat disisi user untuk melakukan komunikasi.
  1. Mobility Management Entity (MME)
MME diartikan juga seperti MSC pada jaringan GSM. MME merupakan node-kontrol utama pada jaringan LTE, bertanggung jawab untuk prosedur paging untuk idle mode UE. MME juga bertanggung jawab dalam proses aktivasi/deaktivasi dan autentikasi user, dan mengatur handover.
  1. Serving Gateway (SGW)
SGW terdiri dari dua bagian yaitu 3GPP Anchor dan SAE Anchor. 3GPP Anchor berfungsi untuk gatway paket data yang berasal dari jaringan 3GPP, sedangkan SAE Anchor berfungsi sebagai gatewayjaringan non 3GPP.
  1. Home Subcriber Server (HSS)
HSS adalah database utama yang ada pada jaringan LTE. HSS juga merupakan sebuah super HLR yang mengkombinasikan fungsi HLR sebagai database dan AuC sebagai autentikasi.
  1. Teknologi Jaringan LTE
Teknologi jaringan LTE yang digunakan antara lain Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), Single Carrier FDMA(SC-FDMA), dan Antena MIMO (Multiple Input Multiple Output).

Kelebihan Teknologi LTE 4G
LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi  yang berbasis pada jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA. Jaringan  antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G, sehingga harus dioperasikan  melalui spektrum nirkabel yang terpisah. LTE 4G juga mampu meningkatkan utililisasi teknologi yang telah ada sehingga dapat menekan biaya yang dibutuhkan untuk penerapannya.  Perubahan siginifikan dibandingkan standar sebelumnya meliputi 3 hal utama, yaitu air interface, jaringan radio serta jaringan  core. Di masa mendatang, pengguna dijanjikan akan dapat melakukan download  dan upload video high definition dan konten-konten media lainnya, mengakses e-mail dengan attachmentbesar serta bergabung dalam video conference  dimanapun dan kapanpun. LTE juga secara dramatis menambah kemampuan  jaringan untuk mengoperasikan fitur Multimedia.
Broadcast Multicast Service (MBMS), bagian dari 3GPP Release 6, dimana kemampuan yang ditawarkan dapat sebanding dengan DVB-H dan WiMAX . LTE dapat beroperasi pada salah satu pita spektrum seluler yang telah  dialokasikan yang termasuk dalam standar  IMT-2000 (450, 850, 900, 1800,  1900, 2100 MHz) maupun pada pita spektrum yang baru seperti700MHz dan 2,5 GHz.
Beberapa kelebihannya lainnya dari LTE 4G ialah ;
  1. Tingkat download sampai dengan 299.6 Mbis/s dan tingkat uploadhingga 75.5 Mbis/s tergantung pada kategori perangkat yang digunakan.
  2. Bila koneksi ke LTE lambat, maka sinyal dapat dialihkan ke jaringan teknologi lain.
  3. Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R.
  4. Disisi transmisi LTE menggunakan SC-FDMA untuk downlink dan disisi pengguna banyak penawaran menarik yang ditawarkan seperti VoIP, sedangkan dari sisi antena menggunakan antena MIMO sehingga data yang besar dapat dilewatkan.
  5. Dukungan untuk MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network). Fitur ini dapat memberikan layanan seperti Mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan merupakan pesaing untuk layanan DVB-H berbasis siaran TV.
Seperti kita ketahui bersama bahwa generasi teknologi Telekomunikasi terakir yang dapat kita gunakan atau rasakan sebagai warga di Indonesia baru hanya sebatas pada generasi 3.5G dan belum dapat menggunakan  secara maksimal dari layanan generasi 4G khususnya untuk teknologi Long Term Evolution (LTE). Ada beberapa penyebab layanan dari generasi 4G tersebut belum dapat digunakan. Penyebab-penyebab yang paling sering dibahas oleh media maupun oleh para ahli di bidang ini ialah dalam aspek Regulasi, dan Hardware serta Software pendukung.
Regulasi memegang peranan yang paling dalam bisnis telekomunikasi. Ada banyak aspek regulasi yang mempengaruhi pertumbuhan bisnis telekomunikasi bergerak pita lebar seperti ketersedian spektrum frekuensi, tarif, interkoneksi, konten, dan penomoran. Regulasi yang berkaitan dengan masalah pengadaan jaringan LTE ini ialah berkaitan dengan regulasi frekuensi. Pemerintah sudah memberikan jatah frekuensi kepada MNC Skyvision (Indovision), perusahaan televisi berbayar sebesar 2.6Ghz yang baru diberikan 150MHz dan belum digunakan sepenuhnya. Sedangkan untuk frekuensi rendah yang bisa digunakan oleh LTE adalah 800Mhz masih digunakan oleh stasiun TV analog.
Di Indonesia, perkembangan LTE masih terkendala oleh terbatasnya modem pendukung. Modem untuk 4G masih sangat terbatas dan infrastruktur yang mendukung 4G belum merata di seluruh Indonesia. Seperti  3G, saat awal belum banyak perangkat yang mendukung, seiring bertambahnya permintaan maka perangkat itu akan muncul dengan sendirinya.
SUMBER :
http://petronella.blog.st3telkom.ac.id/2015/01/15/4g-lte/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MikroTik

Pengertian Mikrotik dan Fungsinya Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan ko...